Pengertian dan Cara Kerja WIFI
Pengertian WiFi
WIFI adalah singkatan dari “Wireless Fidelity” yaitu suatu teknologi komunikasi nirkabel yang memanfaatkan gelombang radio untuk menghubungkan dua perangkat atau lebih untuk dapat saling bertukar informasi. WIFI atau sering ditulis dengan “Wi-Fi” ini pertama kali ditemukan oleh perusahaan NCR Corporation dan AT&T pada tahun 1991 untuk sistem kasir. Namun Saat ini, teknologi WIFI ini telah banyak digunakan pada perangkat mobile seperti Smartphone dan Laptop hingga ke perangkat elektronik lainnya seperti Televisi, DVD Player, Digital Kamera, Printer, Konsol Game dan bahkan lebih luas lagi hingga ke perangkat rumah tangga lainnya seperti Lampu, Kulkas dan Pengatur Suhu (AC).
- 1997 : Dibentuk sebuah jaringan wireless bernama 802.11 oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)
- 1999 : Muncul Wireless B dengan kecepatan transfer data 11 Mbps. Namun masih memiliki kelemahan, yaitu frekuensi operasi yang berada dalam angka 2,4 GHz, yang juga banyak digunakan oleh frekuensi peralatan rumah tangga seperti oven microwave, sehingga mudah terganggu sinyalnya.
- 2003 : Muncul Wireless G dengan kecepatan transfer data maksimal 54 Mbps. Masih beroperasi dalam frekuensi 2,4GHz.
- 2009 : Muncul Wireless N, mendukung kecepatan transfer data hingga 300 Mbps (2 antena) atau 450 Mbps (3 antena). Jangkauan lebih luas dibandingkan sinyal Wireless G.
- 2014 : Muncul Wireless AC yang memiliki kecepatan 500Mb/s – 1 Gb/s. Beroperasi di frekuensi 5GHz.
Cara Kerja WiFi
WiFi adalah Jaringan Area Lokal atau LAN (Local Area Network) yang tidak memerlukan kabel dengan koneksi kecepatan yang tinggi. WiFi sering disebut juga dengan WLAN atau Wireless Local Area Network. Sinyal Radio adalah kunci yang memungkinan komunikasi dalam jaringan WiFi. Teknologi WiFi ini menggunakan dua frekuensi gelombang radio dalam mengirimkan dan menerima sinyal Radio. Kedua Frekuensi gelombang radio tersebut adalah Frekuensi 2,4GHz dan 5GHz.
Router menerima data dari internet akan menerjemahkannya menjadi Sinyal Radio yang kemudian ditransmisikan dari antena WiFi ke perangkat penerima WIFI seperti ponsel pintar dan laptop yang dilengkapi dengan rangkaian WiFi. Komputer atau ponsel pintar menerima sinyal WiFi ini akan segera membacanya dan menerjemahkannya menjadi data yang dapat dimengerti oleh perangkat-perangkat tersebut. Dengan demikian terjadilah koneksi diantara pengguna dan jaringan. Demikian pula dengan pengiriman informasi dari komputer atau ponsel, perangkat tersebut akan menerjemahkan data menjadi sinyal radio dan mentransmisikannya menggunakan antena. Router nirkabel menerima sinyal tersebut dan menerjemahkannya. Router kemudian mengirimkan informasi ke Internet menggunakan koneksi Ethernet kabel fisik.
Jarak jangkauan sebuah router WiFi atau Hotspot WiFi dalam ruangan adalah sekitar 30 meter namun dapat lebih luas lagi apabila di luar ruangan. Pada umumnya, kecepatan koneksi juga sangat tergantung pada kedekatan perangkat penerima dengan sumber sinyal radionya. Koneksi WiFi akan meningkat apabila perangkat pengguna berada di dekat router atau titik hotspotnya. Sebaliknya, koneksi sinyal WiFi akan semakin lambat apabila berada di wilayah yang jauh dari sumber sinyalnya.
Jaringan WiFi 802.11
Ada dua jenis jaringan WLAN yang dapat dibentuk dengan menggunakan sistem WiFi. Kedua jaringan tersebut adalah jaringan infrastruktur dan jaringan ad-hoc.1. Jaringan Infrastruktur (Infrastructure Network)
Aplikasi jaringan infrastruktur ini ditujukan untuk perkantoran atau untuk menyediakan “hotspot”. Peralatan WLAN diinstalasi sebagai pengganti sistem kabel sehingga dapat memberikan penghematan biaya yang cukup besar. Jaringan kabel backbone masih tetap diperlukan dan terhubung ke server. Jaringan nirkabel kemudian dipecah menjadi beberapa bagian yang disebut dengan sel, masing-masing dilayani oleh Stasiun Pangkalan (Base Station) atau Access Point (AP) yang bertindak sebagai pengendali untuk sel yang bersangkutan. Setiap Access Point dapat memiliki jangkauan antara 30 dan 300 meter tergantung pada lingkungan dan lokasi Access Point.
2. Jaringan Ad-Hoc
Jenis jaringan lain yang dapat digunakan disebut jaringan Ad-Hoc. Jaringan ini terbentuk ketika sejumlah komputer dan periferal (contohnya printer dan scanner) pada suatu lokasi ingin dihubungkan bersama antara satu dengan yang lainnya. Hubungan sejumlah komputer atau perangkat periferal ini mungkin diperlukan ketika beberapa orang sedang berkumpul dan memerlukan aktivitas berbagi data, atau juga perlu mengakses printer tanpa harus menggunakan koneksi kabel. Dalam situasi ini para pengguna hanya berkomunikasi antara satu sama lainnya dan tidak dengan jaringan kabel yang lebih luas. Jaringan Ad-Hoc ini tidak perlu menggunakan Titik Akses (Access Point) dan algoritma khusus dalam protokol.
Keamanan Jaringan Wi‐Fi
Pancaran sinyal yang ditransmisikan pada Jaringan Wi‐Fi menggunakan frekuensi secara bebas, sehingga dapat ditangkap oleh komputer lain sesama user Wi‐Fi. Untuk mencegah user yang tidak berhak masuk ke dalam jaringan, maka ditambahkan sistem pengamanan misalnya WEP (Wired Equivalent Privacy). Jadi user tertentu yang telah mempunyai otorisasi saja yang dapat menggunakan sumber daya jaringan Wi‐Fi.
Keamanan Jaringan Wi‐Fi secara umum terdiri dari NonSecure dan Share Key (Secure).
- Non Secure / Open : Komputer yang memiliki Wi‐Fi dapat menangkap transmisi pancaran dari sebuah Wi‐Fi dan langsung dapat masuk ke dalam jaringan tersebut
- Share Key : untuk dapat masuk ke jaringan Wi‐Fi diperlukan kunci atau password, contohnya sebuah network yang menggunakan WEP.
Selain pengamanan yang telah dituliskan diatas, masih terdapat cara lain agar jaringan Wi‐Fi dapat berjalan dengan baik dan aman, antara lain :
- Membeli access point dengan fasilitas password bagi administrator‐ nya, sehingga user tidak dapat dengan mudah mengacak‐acak jaringan.
- Selain menggunakan WEP, dapat ditambahkan WPA (Wi‐Fi Protected Access).
- Membatasi akses dengan mendaftarkan MAC Address dari komputer klien yang berhak mengakses jaringan.
Keunggulan Jaringan Wi‐Fi :
- ‐ Biaya pemeliharaan murah
- ‐ Infrastruktur berdimensi kecil
- ‐ Pembangunannya cepat
- ‐ Mudah dan murah untuk direlokasi
- ‐ Mendukung portabilitas
Kelemahan Jaringan Wi‐Fi :
- Biaya peralatan mahal
- Delay yang sangat besar
- Kesulitan karena masalah propagasi radio
- Mudah untuk terinterferensi
- Kapasitas jaringan karena keterbatasan spektrum (pita frekuensi yang tidak dapat diperlebar)
- Keamanan / kerahasiaan data kurang terjamin
Leave a Comment